Bagi yang sering menggunakan kendaraan bermotor, pasti sudah sangat kenal dengan istilah idle time. Sebenarnya, istilah ini tidak hanya berlaku pada kendaraan bermotor saja, tetapi juga untuk alat berat. Cukup banyak operator alat berat yang menggunakan idle time selama masa pengoperasiannya. Meskipun mungkin mereka mengetahui dampak dari idle time ini terhadap cost dan juga yang digunakan. Tidak hanya itu saja, idle time ini juga sangat mempengaruhi kondisi lingkungan sekitar.
Memangnya apa saja sih pengaruh idle time ini?

Pada Tahun 2005 di sebuah pertemuan Great Lakes Regional Pollution Prevention Roundtable di New York, seorang agen pelinndung lingkungan bernama Mike Moltzen, memberanikan diri untuk mendorong armada profesional untuk menggunakan teknologi. Teknologi yang dimaksudkan yaitu sebuah teknologi untuk mengurangi idle time. Moltzen merekomendasikan beberapa teknologi, yaitu unit daya tambahan, sebuah mesin kecil untuk memberi kekuatan pada mesin utama tanpa proses idling, alat shutdown otomatis (idle limiters). Idle limiters ini akan membuat alat mati secara otomatis setelah melewati batas maksimal waktu idle. Misalnya, batas waktunya adalah 3 hingga 5 menitu. Jika alat berada dalam kondisi idle hingga lebih dari 5 menit, maka secara otomatis alat akan mati.

Vanden Brook menyatakan, bahwa alat-alat baru dikendalikan dengan teknologi komputer yang memungkinkannya untuk mati secara otomatis setelah melewati batas waktu idle (limiter). Waktu shut down (matinya) bervariasi, dan umumnya dipengaruhi oleh kondisi suhu alat tersebut berada. Namun tentunya teknologi ini masih memiliki kendala, yaitu tidak semua armada mampu untuk melakukan perawatannya. Untuk itu, mari sama-sama berharap agar mekanik mobil yang bisa segera menguasai perawatan teknologi ini!
0 komentar:
Posting Komentar